https://ionic.itbu.ac.id/index.php/ion/issue/feedIONIC2022-06-03T14:05:24+07:00Redaksi IONICionic.itbu@gmail.comOpen Journal Systems<p>IONIC Jurnal Arsitektur Institut Teknologi Budi Utomo</p>https://ionic.itbu.ac.id/index.php/ion/article/view/1TERAS RUMAH SEBAGAI RUANG TAMU NEW NORMAL2022-06-03T13:50:15+07:00Dian Kusumowardanidkusumowardani@yahoo.comWilly Ariestionotian_ui2@yahoo.com<p>Virus SarCov-19 telah menyebakan Pandemi terjadi di seluruh dunia termasuk juga di Indonesia, hal ini telah menimbulkan banyak perubahan terutama terhadap kegiatan manusia sehari-hari. Perubahan kegiatan sosial manusia juga terjadi yaitu dalam hal berhubungan dan berkomunikasi antara satu manusia dengan lainnya. Penyebaran virus SarCov-19 menurut WHO dapat diatasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang mengatur bagaimana manusia dalam kesehariannya melakukan kegiatan sosial, yaitu, menjaga jarak, menggunakan masker dan senantiasa menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan. Kondisi ini menyebabkan terjadinya perubahan pada pola kegiatan antar manusia terutama pada saat menjalankan kegiatan berkunjung atau bertamu dan bertandang ke rumah orang lain. Kegiatan bertamu yang sangat dekat dengan pola kehidupan manusia sehari-hari di Indonesia yang dikenal memiliki kepribadian yang ramah dan senang bersilahturahmi, mengunjungi kerabat dan sanak saudara. Kondisi pandemic menyebabkan kebiasaan bertamu tersebut perlu disesuaikan dengan kebiasaan dan gaya hidup yang baru disebut dengan gaya hidup New Normal. Jurnal ini bertujuan untuk memberikan kajian terhadap perancangan arsitektur khususnya dengan menerapkan Teras pada bagian depan rumah sebagai bagian dari hunian atau rumah yang dapat digunakan manusia dalam melakukan kehidupan kesehariannya dalam bersosialisasi sebagai konsep rancangan ruang tamu pada masa New Normal.</p>2023-07-12T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2022 IONIChttps://ionic.itbu.ac.id/index.php/ion/article/view/6KAJIAN SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA JAKARTA2022-06-03T14:05:24+07:00Ksatria Dwithamaksatria@itbu.ac.idTaopik Tri Sutrisnotaopiktri@gmail.com<p>Kota Batavia pada masa VOC sampai masa keruntuhannya 1799 terus dibangun dan diluaskan.Sejak pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 kota Gemeente Batavia diganti namanya menjadi Jakarta Tokubetsu Shi dan langsung di bawah kekuasaan Gunseikan. Secara morfologi pada masa pendudukan Jepang, kota Jakarta boleh dikatakan tidak mengalami perubahan. Sejak Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Jakarta Tokubetsu Shi pada tanggal 23 September 1945 diganti menjadi Pemerintahan Nasional Kota Jakarta. Sejak Orde Baru kota Jakarta mendapat perhatian untuk pembangunan yang keberhasilannya dapat menjadi indikator bagi pembangunan di daerah-daerah lainnya di tanah air. Untuk mencapai efesiensi dalam pelaksanaan pembangunan maka setiap lima tahun Pemda DKI Jakarta telah mengadakan evaluasi terhadap Rencana Induk Kota tahun 965 – 1985 dan RWBK secara lengkap serta menyeluruh. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut ternyata ada perubahan prinsip dimana RIK tahun 1965 – 1985 menetapkan prinsip RURT 1985 – 2005 lebih berorientasi pada fungsi, program dan struktur kota secara lengkap dan terpadu. Karena itulah kajian sejarah perkembangan kota Jakarta dibatasi sampai tahun 1965 – 1985.</p>2023-07-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2022 IONIChttps://ionic.itbu.ac.id/index.php/ion/article/view/4REVITALISASI KEBUN RAYA BOGOR2022-06-03T13:57:32+07:00Aristia Kusumaaristiakusuma11@gmail.comSyarif Iswahyudisyarif.iswahyudi@gmail.com<p>Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang tinggi keanekagaramannya dengan keunikan, keaslian dan keindahan merupakan kekayaan alam yang sangat potensial. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang potensial itu dapat dijadikan salah satu modal dasar pembangunan nasional Indonesia yang berkelanjutan, karena itu perlu dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat, melalui upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, sehingga tercapai keseimbangan dan keserasian antara aspek perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari. Permasalahan utama pada prasarana dan sarana Kebun Raya Bogor adalah Kondisi eksisting prasarana dan sarana Kebun Raya Bogor kurang memadai, yaitu :Kondisi fisik yang kurang terawatt, banyak kerusakan dan tidak representatife.Terbatasnya lahan Kebun Raya Bogor sehingga tidak memungkinkan dilakukan pengembangan prasarana dan sarana. Metoda yang digunakan untuk kegiatan revitalisasi prasarana dan sarana yaitu : Identifikasi Prasarana dan Sarana Kebun Raya Bogor Tinjauan terhadap identifikasi parasarana dan sarana eksisting Kebun Raya Bogor tentang kelayajan fungsi masing-masing permasalahan, pendataan dan dokumentasi. Kajian-kajian khusus terhadap potensi parasarana dan sarana Kebun Raya Bogor dan rencana pengembangan sebagai usaha peningkatan kualitas prasarana dan sarana. Usulan dan rekomendasi tindakan revitalisasi Kebun Raya Bogor sebagai masukan bagi pihak Kebun Raya Bogor dalam usaha meningkatkan kegiatan-kegiatan Kebun Raya.</p>2023-07-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2022 IONIChttps://ionic.itbu.ac.id/index.php/ion/article/view/2ARSITEKTUR MASJID MODERN2022-06-03T13:53:27+07:00Selly Indrawatiselly@itbu.ac.idDimas Agungdimasagungpratino@gmail.com<p>Pada akhir abad XX berkembang konsep anti fungsionalisme, yang mengacu pada konsep hubungan masa lalu yang biasa disebut modern-historicisme. Begitu pula dengan perkembangan arsitektur modern masjid di Indonesia, yang tidak lepas dengan perkembangan teknologi, konsep dan bentuk arsitektur, dimana tempat dimana masjid itu berada tidaklah menjadi faktor penting. Pada jaman arsitektur modern inilah masjid di Indonesia berkembang dengan pesat, yang secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yaitu : mengambil bentuk lama dalam hal bahan dan konstruksi baru, mencampurkan yang lama dan baru, serta tidak adanya unsur lama, kecuali adanya elemen-elemen utama masjid yang tidak dapat dihilangkan yaitu mihrab dan mimbar, sedangkan bentuk kubah dan menara tidaklah selalu ada dalam masjid modern.</p>2023-07-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2022 IONIChttps://ionic.itbu.ac.id/index.php/ion/article/view/5DESAIN ARSITEKTUR UNTUK RUANG KERJA DAN TEMPAT TINGGAL YANG NYAMAN DI MASA DAN PASKA PANDEMI2022-06-03T14:02:55+07:00Medina Suci Handayanimedina.suci.handayani@gmail.comAtep Muhammad Syuaikhumsyaikhu.25@gmail.com<p>Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia, mengakibatkan banyak sektor lumpuh dan beberapa negara pun mengalami resesi akibat Lockdown berkepanjangan, berbagai upaya dijalankan untuk menekan laju penularan Virus Covid-19 dan juga banyak kantor dan area komersil yang sengaja ditutup sebagai upaya otoriter dari pemerintah untuk menghentikan laju penularan di masyarakat umum. Lockdown biasanya juga di ikuti dengan larangan mengadakan pertemuan yang melibatkan banyak orang, Lockdown ini bersifat temporer dan bisa dicabut sewaktu-waktu jika kondisi dianggap sudah membaik. Sebelum pandemic Covid-19 merebak, fungsi rumah ialah untuk tempat tinggal dan kantor untuk bekerja,namun sekarang rumah memiliki fungsi tambahan yaitu selain sebagai tempat tinggal dan juga tempat bekerja akibat dari perusahaan yang diharuskan mematuhi protokol social physical distancing.Kegiatan Work from Home menjadi pilihan utama dikarenakan Work from Office yang belum ideal dimasa sekarang ini. Ada banyak hal yang berubah sehingga membutuhkan berbagai penyesuaian baru akibat pandemik Covid-19 dan untuk itu perlu diadakan pendekatan terhadap arsitektur lingkungan atau arsitektur ekologi yang ilmunya akan banyak diserap untuk penelitian ini. Terminologi dari arsitektur ekologi ialah suatu keselarasan antara suatu bentuk masa bangunan dengan alam atau lingkungan sekitarnya. Mulai dari lingkungan sekitarnya yaitu atmosfer, biosfer, lithosfer serta komunitas yang mencakup semua unsur serta nilai – nilai yang ada dapat dirasakan kenyamanan, keamanan, keindahan serta ketertarikan. Jadi yang dimaksud dengan arsitektur ekologi ialah merupakan perancangan arsitektur yang ekologis. Sehingga apabila Lockdown dibarengi dengan penyelarasan desain bangunan ramah lingkungan yang juga mendukung penekanan pada persebaran virus, hal ini dirasa akan lebih tepat. Pada suatu lingkungan atau ruang lingkup terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem yakni komponen biotik dan komponen antibiotik. Komponen biotik pada lingkungan hidup mencakup seluruh makhluk hidup didalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya.</p>2023-07-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2022 IONIChttps://ionic.itbu.ac.id/index.php/ion/article/view/3ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL2022-06-03T13:55:36+07:00Tri Wahyunitwahyuni08@gmail.comDimas Gegedimasgege25@gmail.com<p>Abstraksi lembaga ilmiah yang pertama-tama memimpin penelitian terhadap bangunan-bangunan yang masih asli di pulau Jawa pada beberapa puluh tahun yang lalu dikenal dengan sebutan “JAVA INSTITUT“ yang berkantor di Weltevreden (sekarang Jakarta). Menurut buku yang ditulis oleh Sastro Amijaya di Ngadiluwih, Kediri bangunan-bangunan tersebut diatas memberikan kepuasan tersendiri bagi orang yang mendiaminya dan terdiri dari pendhapa, peringgitan, griya ageng, pawon atau padongan dan gandok yang berhubungan satu sama lain.Rumah-rumah tradisional di tanah air kita pada umumnya dan di daerah Jawa Tengah pada khususnya harus terus dilestarikan karena merupakan warisan nenek moyang yang tidak ternilai.Demi kelestarianny, para generasi muda harus mengerti tentang rumah tradisional tersebut, sebab berdasarkan fakta barang siapa “rumangsa melu handarbeni” (merasa ikut memiliki) pasti “rumangsa melu hangrungkebi” (merasa wajib mempertahankan) pula.</p>2023-07-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2022 IONIC